Senin, 28 November 2011

Fakta tentang negeri kita Indonesia dan beberapa fakta tentang SDM nya

Pada hari Sabtu tanggal 26 November 2011  lalu penulis mengikuti  Diskusi Panel Nasional yang mengangkat thema Pendidikan karakter bangsa dan Implementasi di komplek candi Prambanan .Acara ini diselenggarakan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten klaten .Menarik memang karena event ini dihadiri beberapa tokoh Nasional seperti wakil ketua DPR RI Yaitu Priyo Budi Santosa.ketua kwarnas gerakan Pramuka dan masih banyak lagi yang lainnya.Akan tetapi sungguh terhenyak sekaligus sedih setelah mendapat paparan beberapa fakta tentang Indonesia yakni :
a. Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat korupsinya terbesar bersama negara Kenya ,menu rut Transparancy Internasional ada pada peringkat 6 Dunia .
b. Pendapatan perkapita Indonesia hanya  kurang lebih 1000 dolar US jauh dari negeri tetangga Malaysia    3400 US doar  apalagi Brunei 20.000 US dolar .
c . Menurut BPS  penduduk miskin negeri ini berjumlah 62 juta jiwa / 28, 44 %
     Jumlah pengangguran terbuka 11, 6 juta atau 10,84 % ,pengangguran sarjana lebuh dari 300.000
d . Pada tahun 2003 total hutang Luar negeri Rp 2.030 triliun ( menurut Revrisond Baswir ) dan masih banyak lagi cerita - cerita yang tak mengenakkan tentang negeri zamrud di atas katulistiwa ini . Lalu pertanyaannnya adalah akankah kita tinggal diam , berpangku tangan dan pasrah dengan nasib ? tentu tidak segenap anak negeri harus bersama - sama mencari solusi agar Indonesia tidak semakin terpuruk,dan tidak berwibawa di dunia . Untuk bisa membalik keadaan agar kondisi bangsa ini menuju lebih baik maka revolusi budaya harus segera dilakukan .dalam arti segenap anak bangsa harus merubah SDM nya sebab beberapa Fakta tentang Sumber Daya Manusia adalah berikut ini :
1 . Rapuh dalam pengetahuan dan teknologi
2 . Rendah Kreativitas
3 . Kurang Disiplin
4 . Cenderung tidak efisien
5 . Kurang gigih dan tidak konsisten
6 . Tidak dapat menghargai waktu
7 . Tidak dapat menghargai orang lain
8 . Lemah dalam semangat Team
9 . Kurang tanggung jawab dan kredibel
    ke sembilan item tersebut memang tak terbantahkan alias banyak benarnya .Coba pembaca amati polah tingkah pemimpin - pemimpin kita yang tidak bisa dijadikan tauladan . perilaku warga yang mudah marah dan tidak ramah . Orang pandai jujur tidak mendapatkan tempat sesuiai proporsinya .dan masih banyak lagi keburukan perilaku yang secara nyata bisa kita jumpai tiap hari .
Melaui tulisa ini saya hanya bisa berharap mudah - mudahan pendidikan karakter yang sedang digencarkan oleh pemerintah ,yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan bisa membalik keadaan Indonesia bisa menjadi lebih baik ,sehingga cita - cita dalam Undang - Undang Dasar `1945  yaitu negeri Yang Adil dan makmur cepat terwujud . Untuk segenap warga negara Indonesia mari kita bantu bangsa ini . mari kita obati bangsa yang lagi sakit ini biar anak cucu kita kelak bisa tersenyum bahagia melihat besarnya Negeri Indonesia .negeri yang subur makmur gemah ripah loh Jinawi , Toto TitiTentrem ,  Kerto Raharjo dan diperhitungkan dalam panggung percaturan politik Dunia.














Selasa, 15 November 2011

Misteri Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi terbesar peninggalan Abad ke 9. Candi ini terlihat begitu impresif dan kokoh sehingga terkenal seantero dunia. Peninggalan sejarah yang bernilai tinggi ini sempat menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Namun tahukah Anda bahwa seperti halnya pada bangunan purbakala yang lain, Candi Borobudur tak luput dari misteri mengenai cara pembuatannya? Misteri ini banyak melahirkan pendapat yang spekulatif hingga kontroversi. Dengan beberapa catatan dan referensi yang terbatas, saya coba menganalisis dan sedikit menguak tabir misteri pembuatan candi ini yang ternyata tidak perlu di-misteri-kan!

Desain Candi
Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa. Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit-bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat-Barat Daya dan Timur-Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 m, lebar ± 123 m dan tinggi ± 34.5 m diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata.

Candi Borobudur juga terlihat cukup kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun. Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.

Material Penyusun Candi

Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit. Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan Candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi. Menurut Sampurno Tanah ini ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk morfologi bangunan candi. Tanah urug ini sudah dibuat oleh pendiri Candi Borobudur, bukan merupakan hasil pekerjaan restorasi. Ketebalan tanah urug ini tidak seragam walaupun terletak pada lantai yang sama, yaitu antara 0,5-8,5 m.

Batuan penyusun Candi Borobudur berjenis andesit dengan porositas yang tinggi, kadar porinya sekitar 32%-46%, dan antara lubang pori satu dengan yang lain tidak berhubungan. Kuat tekannya tergolong rendah jika dibandingkan dengan kuat tekan batuan sejenis. Dari hasil penelitian Sampurno (1969), diperoleh kuat tekan minimum sebesar 111 kg/cm2 dan kuat tekan maksimum sebesar 281 kg/cm2. Berat volume batuan antara 1,6-2 t/m3.

Misteri Cara Membangun Candi

Data mengenai candi ini baik dari sisi design, sejarah, dan falsafah bangunan begitu banyak tersedia. Banyak ahli sejarah dan bangunan purbakala menulis mengenai keistimewaan candi ini.

Hasil penelusuran data baik di buku maupun internet, tidak ada satupun yang sedikit mengungkapkan mengenai misteri cara pembangunan candi. Satu-satunya informasi adalah tulisan mengenai sosok Edward Leedskalnin yang aneh dan misterius. Dia mengatakan “Saya telah menemukan rahasia-rahasia piramida dan bagaimana cara orang Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia (Candi Borobudur) mengangkat batu yang beratnya berton-ton hanya dengan peralatan yang primitif.”

Edward adalah orang yang membangun Coral Castle yang terkenal. Beberapa orang lalu memperkirakan bagaimana cara kerja dia untuk mengungkap misteri tentang pengetahuan dia bagaimana bangunan purba dibangun.

Berikut pendapat beberapa orang dan ahli mengenai cara Edward membangun Coral Castle:
  1. Ada yang mengatakan bahwa ia mungkin telah berhasil menemukan rahasia para arsitek masa purba yang membangun monumen seperti piramida dan Stonehenge.
  2. Ada yang mengatakan mungkin Edward menggunakan semacam peralatan anti gravitasi untuk membangun Coral Castle.
  3. David Hatcher Childress, penulis buku Anty Gravity and The World Grid, memiliki teori yang menarik. Menurutnya wilayah Florida Selatan yang menjadi lokasi Coral Castle memiliki diamagnetik kuat yang bisa membuat sebuah objek melayang. Apalagi wilayah Florida selatan masih dianggap sebagai bagian dari segitiga bermuda. David percaya bahwa Edward Leedskalnin menggunakan prinsip diamagnetik jaring bumi yang memampukannya mengangkat batu besar dengan menggunakan pusat massa. David juga merujuk pada buku catatan Edward yang ditemukan yang memang menunjukkan adanya skema-skema magnetik dan eksperimen listrik di dalamnya. Walaupun pernyataan David berbau sains, namun prinsip-prinsip esoterik masih terlihat jelas di dalamnya.
  4. Penulis lain bernama Ray Stoner juga mendukung teori ini. Ia bahkan percaya kalau Edward memindahkan Coral Castle ke Homestead karena ia menyadari adanya kesalahan perhitungan matematika dalam penentuan lokasi Coral Castle. Jadi ia memindahkannya ke wilayah yang memiliki keuntungan dalam segi kekuatan magnetik.

Akhirnya didapat foto yang berhasil diambil pada waktu Edward mengerjakan Coral Castle menunjukkan bahwa ia menggunakan cara yang sama yang digunakan oleh para pekerja modern, yaitu menggunakan prinsip yang disebut block and tackle.

Beda Coral Castle beda pula Candi Borobudur. Coral Castle masih menungkinkan menggunakan Block dan Tackle. Untuk Candi Borobudur rasanya block dan tackle pun masih belum ada. Lalu bagaimana sebenarnya cara membuat Candi ini?. Misteri yang belum terungkap berdasarkan informasi di atas. Saya coba mulai berfikir ulang terlepas dari misteri dengan mencoba menganalisis data-data yang ada.

ada beberapa aspek yang diperhatikan sebelum memperkirakan bagaimana candi ini dibangun, yaitu:
  1. Bentuk bangunan. Candi ini berbentuk tapak persegi ukuran panjang ± 123 m, lebar ± 123 m dan tinggi ± 42 m. Luas 15.129 m2.
  2. Volume material utama. Material utama candi ini adalah batuan andesit berporositas tinggi dengan berat jenis 1,6-2,0 t/m3. Diperkirakan terdapat 55.000 m3 batu pembentuk candi atau sekitar 2 juta batuan dengan ukuran batuan berkisar 25 x 10 x 15 cm. Berat per potongan batu sekitar 7,5 – 10 kg.
  3. Konstruksi bangunan. Candi borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif. Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi.
  4. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk.
  5. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar candi borobudur.
  6. Candi borobudur merupakan bangunan yang kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun. Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 505 arca yang melengkapi candi.
  7. Teknologi yang tersedia. Pada saat itu belum ada teknologi angkat dan pemindahan material berat yang memadai. Diperkirakan menggunakan metode mekanik sederhana.
  8. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan. Tidak ada informasi yang akurat. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa candi borobudur dibangun mulai 824 m – 847 m. Ada referensi lain yang menyebut bahwa candi dibangun dari 750 m hingga 842 m atau 92 tahun.
  9. Pembangunan candi dilakukan bertahap. Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. Tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar. Tahap kedua, pondasi borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar. Tahap ketiga, undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.tahap keempat, ada perubahan kecil, yakni pembuatan relief perubahan pada tangga dan pembuatan lengkung di atas pintu.
  10. Suatu hal yang unik, bahwa candi ini ternyata memiliki arsitektur dengan format menarik atau terstruktur secara matematika. Setiap bagain kaki, badan dan kepala candi selalu memiliki perbandingan 4:6:9. Penempatan-penempatan stupanya juga memiliki makna tersendiri, ditambah lagi adanya bagian relief yang diperkirakan berkatian dengan astronomi menjadikan borobudur memang merupakan bukti sejarah yang menarik untuk di amati.
  11. Jumlah stupa di tingkat arupadhatu (stupa puncak tidak di hitung) adalah: 32, 24, 26 yang memiliki perbandingan yang teratur, yaitu 4:3:2, dan semuanya habis dibagi 8. Ukuran tinggi stupa di tiga tingkat tsb. Adalah: 1,9m; 1,8m; masing-masing bebeda 10 cm. Begitu juga diameter dari stupa-stupa tersebut, mempunyai ukuran tepat sama pula dengan tingginya : 1,9m; 1,8m; 1,7m.
  12. Beberapa bilangan di borobudur, bila dijumlahkan angka-angkanya akan berakhir menjadi angka 1 kembali. Diduga bahwa itu memang dibuat demikian yang dapat ditafsirkan : Angka 1 melambangkan ke-esaan sang adhi buddha. Jumlah tingkatan borobudur adalah 10, angka-angka dalam 10 bila dijumlahkan hasilnya : 1 + 0 = 1. Jumlah stupa di arupadhatu yang didalamnya ada patung-patungnya ada : 32 + 24 + 16 + 1 = 73, angka 73 bila dijumlahkan hasilnya: 10 dan seperti diatas 1 + 0 = 10. Jumlah patung-patung di borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1 + 0 = 1.

melihat data-data di atas, tentunya masih bersifat perkiraan, saya mencoba memberikan beberapa analisa yang mudah-mudahan dapat dikomentari sebagai usaha kita menguak misteri yang ada sebagai berikut:

1. dari data yang ada disebutkan bahwa ukuran batu candi adalah sekitar 25 x 10 x 15 cm dengan berat jenis batu adalah 1,6 – 2 ton/m3, ini berarti berat per potongan batu hanya sekitar maksimum 7.5 kg (untuk berat jenis 2 t/m3). Potongan batu ternyata sangat ringan. Untuk batuan seberat itu, rasanya tidak perlu teknologi apapun. Masalah yang mungkin muncul adalah medan miring yang harus ditempuh. Medan miring secara fisika membuat beban seolah-olah menjadi lebih berat. Hal ini karena penguraian gaya menyebabkan ada beban horizontal sejajar kemiringan yang harus dipikul. Namun dengan melihat kenyataan bahwa berat per potongan batu adalah hanya 7.5 kg, rasanya masalah medan miring yang beundak-undak tidak perlu dipermasalahkan. Kesimpulannya adalah proses pengangkutan potongan batu dapat dilakukan dengan mudah dan tidak perlu teknologi apapun.

2. sumber material batu diambil dari sungai sekitar candi. Hal ini berarti jarak antara quarry dan site sangat dekat. Walaupun jumlahnya mencapai 2.000.000 potongan, namun ringannya material tiap potong batu dan dekatnya jarak angkut, hal ini berarti proses pengangkutan pun dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu teknologi tertentu.

3. candi dibangun dalam jangka waktu yang cukup lama. Ada yang mengatakan 23 tahun ada juga yang mengatakan 92 tahun. Jika berasumsi paling cepat 23 tahun. Mari kita berhitung soal produktifitas pemasangan batu. Jika persiapan lahan dan material awal adalah 2 tahun, maka masa pemasangan batu adalah 21 tahun atau 7665 hari. Terdapat 2 juta potong batu. Produktifitas pemasangan batu adalah 2000000/7665 = 261 batu/hari. Produktifitas ini rasanya sangat kecil. Tidak perlu cara apapun untuk menghasilkan produktifitas yang kecil tersebut. Apalagi menggunakan data durasi pelaksanaan yang lebih lama.

4. lamanya proses pembuatan candi dapat disebabkan ada perubahan-perubahan design yang dilakukan selama pelaksanaannya. Hal ini mungkin dikeranakan adanya pergantian penguasa (raja) selama proses pembangunan candi.

5. borobudur dilihat secara fisik begitu impresif. Memiliki 10 lantai dengan bentuk persegi dan lingkaran. Memiliki relief sepanjang dinding dan arca dalam jumlah yang banyak. Candi ini begitu memperhatikan falsafah yang terkandung dalam ukuran-ukurannya. Hal ini membuktikan bahwa candi dibangun dengan konsep design yang cukup baik.


6. candi borobudur adalah candi terbesar. Candi borobudur juga terlihat kompleks dilihat dari design arsitekturalnya terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi. Ini jelas bukan pekerjaan design dan pelaksanaan yang gampang. Kesimpulannya candi borobudur yang bernilai dari sisi design baik teknik sipil maupun seni arsitektur membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang matang dari aspek design maupun cara pelaksanaannya. Saya berkesimpulan candi ini dibangun dengan manajemen proyek yang sudah cukup baik.


KESIMPULAN

kesimpulan-kesimpulan di atas akhirnya membawa saya pada suatu kesimpulan umum bahwa candi borobudur berbeda dengan bangunan pubakala lainnya yang dipenuhi misteri dan mistis. Candi ini lebih dapat dijelaskan dengan konsep fisika sederhana. Cara membangun candi ini bukanlah suatu hal yang dianggap misteri apalagi mistis.

Candi ini lebih bernilai dan terkenal bukan pada misteri-misteri yang berserakan, tapi candi ini memiliki nilai design aristektur dan teknik sipil serta kemampuan manajemen proyek yang tinggi yang menunjukkan kemajuan pemikiran para pendahulu bangsa kita. Kita patut bangga!!!

Sumber : http://manajemenproyekindonesia.com

Sabtu, 05 November 2011

Merajut kasih sayang kepada sesama dibalik Idul Qurban

Setiap tahun pada bulan Dzulhijah tepatnya pada tanggal 10 Hijriah umat Islam sedunia merayakan hari besar umat islam  yang dikenal dengan hari raya Qurban. Dalam benak pikiran kita teringat akan keikhlasan nabi Ibrahim ketika mendapat perintah Allah untuk menyembelih Ismail ,putra satu - satunya yang amat di cintai . Hal  tersebut menjadi pelajaran bagi kita agar menauladani atas apa yang dilakukan Nabi Ibrahim alaihissalam salah satunya adalah menyuburkan jiwa kasih sayang yang terdapat pada sanubari kita agar tetap sayang kepada sesama atau setiap makhluk ciptaan Allah  .
Kasih sayang dan cinta kasih sesama adalah bentuk pengorbanan yang paling utama dalam hal ini. Mungkin bila diukur nilainya lebih besar daripada apapun bagi kaum miskin dan tertindas saat ini. Beberapa kali terlihat, bagi mereka yang terkena bencana banjir  saat ini sangatlah haus rangkulan kasih sayang, bukan hanya dalam bentuk Perasaan tersebut akan menimbulkan kepercayaan dalam hidup berbangsa dan bernegara, sehingga tidak akan ada ketidakpuasan dan konflik-konflik batin seputar masalah tersebut yang digunakan oknum-oknum tertentu untuk kendaraan politiknya. Dalam hal ini jelas telah tercipta pendewasaan sikap masyarakat lewat penanaman kasih sayang yang dalam. Diakui penulis, bahwa sampai saat ini sudah terlihat begitu besar kepedulian masyarakat satu dengan yang lain. Hal ini terlihat dengan bahu membahunya masyarakat kita membantu sebagian mereka yang terkena bencana. Telah ada pendobrakan nilai-nilai individulis dalam diri masyarakat beberapa waktu yang lalu. Dalam kesempatan ini sepertinya ada ajakan moral yang tersirat dalam Idul Adha ini untuk tidak sekedar membantu, tapi lebih pada mencintai dan kasih sayang antar sesama dalam melewati segala bencana yang ada. 

Tidak ada lagi hubungan komunikasi simbolik yang hanya mengandalkan lambang-lambang dan simbol yang akan menjadi berhala tak bernyawa yang menghubungkan antara orang kaya dan miskin. Berhala-berhala simbol yang rentan pada penyisipan penyelewengan sikap, manipulasi dan kepentingan pribadi yang akan menimbulkan konflik di masyarakat. Oleh karenanya dalam kesempatan perayaan hari raya ini hendaknya kita meningkatkan ketaatan pada Allah SWT lewat penanaman kasih sayang dengan mengorbankan apapun yang kita miliki guna meringankan beban orang lain. Jadi jelas hari raya Qurban adalah milik semua orang bukan hanya orang kaya saja.