Sabtu, 06 April 2013

Kerajaan Majapahit

 
Tujuan Pembelajaran
  1. Dengan Membaca Blog dan melihat Google Earth Siswa dapat menunjukkan letak Kerajaan Majapahit.
  2. Dengan membaca Blog dan buku Sumber Siswa dapat menjelaskan faktor- faktor pendorong  tumbuh dan   berkembangnya kerajaan Majapahit
  3.  Dengan Berkolaborasi antara guru dan murid , siswa dapat menyebutkan secara Kronologis Raja - raja yang pernah berkuasa di Majapahit .
  4. Dengan membaca Blog dan informasi guru siswa dapat menjelaskan faktor - faktor penyebab kemunduran Majapahit .

Materi Pembelajaran

Kerajaan Majapahit  merupakan kerajaan Nasioanl ke dua setelah Sriwijaya .Kerajaan ini juga banyak meninggalkan kisah - kisah yang menarik untuk dipelajari . Untuk memahami tentang kerajaan Majapahit ikuti terus ulasan ini .
Kerajaan Majapahit berpusat di Mojokerto ,Jawa Timur .Majaphit merupakan kelanjutan dari kerajaan Singasari
Sumber - sumber Sejarah Kerajaan Majapahit .antara lain :
  1. Prasasti Gunung Butak
  2. Kidung Harsyawijaya
  3. Kidung Panji Wijayakrama
  4. Kitab Pararaton
  5. Kitab Negara Kertagama Karya Empyu Prapanca
  6. Beberapa Peninggalan Candi 
  7. Kitab Arjunawiwaha dan Sutasoma karya Empu Tantular
  8. Kitab Kidung Kutaramanawa ,Karya Gajah Mada
  9. Candi  Trigawangi
  10. Candi  Rimbi
  11. Candi Antahpura
  12. Candi Sumberjadi
  13. Candi Tikus
  14. Candi Pari
  15. Candi Wringin Lawang
  16. Candi Panataran
        Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 M. Tokoh pendirinya adalah Raden Wijaya, maka dari itu munculnya  kerajaan Majaphit erat hubungannya dengan runtuhnya kerajaan Singasari..
Kerajaan Majapahit mampu berkermbang sebagai kerajaan yang maju yang memiliki kekuasaan yang amat luas .
    Adapun  faktor - faktor pendorong tumbuh dan berkembangnya kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut :
  1. Secara Geografis letaknya sangat Strategis di tengah - tengah wilayah Indonesia.
  2. Terletak di tepi sungai Brantas , sehingga transportasi mudah .
  3. Tanahnya subur , sehingga banyak menghasilkan hasil vumi sebagai barang dagangan .
  4. Tidak adanya saingan kerajaan - kerajaan Besar di wilayah Indonesia  maupun luar wilayah Indonesia.
  5. Adanya tokoh - tokoh negarawan yang ulung ,seperti Raden Wijaya , Hayam Wuruk , Gajah Mada, Laksamana Nala ,Adityawarman dan lain sebagainya .
    Raja - Raja Majapahit
  a  .  Raden Wijaya yang lolos ketika Singasari di serang oleh Jayakatwang dari Kediri, akhirnya bersama - sama dengan Nambi , Ranggalawe dan dibantu oleh Arya Wiraraja berhasil mengabdi kepada Jayakatwang sambil menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam . Ia diizinkan membuka hutan Tarik / Trowulan .Sekarang , dari desa itulah kemudian menjadi desa yang bernama Majapahit .
        Ketika pasukan Mongol yang dipimpin oleh SHIH PIE,IKE MISHE dan KAU - SHING  datang untuk menghukum raja kertanegara, raja itu sudah wafat,oleh Jayakatwang ,serangan gabungan Raden Wijaya dengan pasukan Mongol (Tar - Tar ) menghancurkan Kediri,kemudian ketika pasukan Mongol merayakan pesta kemenangannya diserang oleh pasukan Raden Wijaya akhirnya pasukan mongol bercerai - berai . Mundurnya tentara Tar - Tar  dan hancurnya Kerajaan Kediri,membuka jalan bagi Raden Wijaya untuk mendirikan Kerajaan denganbergelar Kertarajasa Jayawardhana ,pada tahun 1294 M .
      Untuk memperkuat kedudukannya sebagai raja Raden Wijaya mengawini Empat Putri Kertanegara yaitu 
  1. Tribuwana sebagai Permaisuri
  2. Narendraduhita
  3. Prajnaparamitra 
  4. Gayatri .inilah  yang kemudian menurunkan raja - raja Majapahit . Disamping itu Raden Wijaya juga mengawini Dara Pethak . Pugtri boyongan dari Melayu .
         Pada masa Raden Wijaya berkuasa ,orang - orang yang dianggap berjasa dalam membantu perjuangannya ,diberi imbalan  dan hadiah yang pantas.Tata pemerintahan ia susun seperti sistem kerajaan Singasari .dengan menambah 5 orang menteri .Raden wijaya dengan cepat berhasil memulihkan keadaan menjadi aman dan damai . Raden Wijaya Wafat pada tahun 1309 M dan dimakamkan di Sumberjati ( Blitar )sebagai siwa dan  di Antahpura sebagai  Buddha .Arca Perwujudannya berupa Hari-hara yaitu Wisnu dan Siwa dalam satu Area.

   b . Sri Jayanegara
       Sepeninggal Raden Wijaya , pada tahun 1309 M ,putra Kalagemet naik tahta dengan gelar Sri Jayanegara . Pada  masa pemerintahannya banyak timbul pemberontakan. Hal itu terjadi karena faktor - faktor sebagai berikut :
  1. Adanya ketidakpuasan para pengikut Raden Wijaya. Pada saat R .Wijya berkuasa mereka tidak berani memberontak atau gagal karena R.Wijaya terlalu kuat .
  2. Jayanegara seorang raja yang lemah.
  3. Jayanegara lebih mengutamakan kepentingan keluarga karena banyak dipengaruhi oleh Keluarganya
  4. Jayanegara dianggap bukan keturunan langsung Majaphit , Oleh karena itu Ia dianggap tidak syah menjadi raja .

       Pemberontakan - pemberontakan yang terjadi pada masa Jayanegara antara lain :
  • Ranggalawe, tahun 1309 M
  • Lemnbu Sora , tahun 1311 M
  • Juru Demung , tahun 1311 M
  • Mandana dan Wagal ,tahun 1314 M
  • Nambi ,tahun 1316 M
  • Lasem dan Semi ,tahun 1318
  • Kuti ,tahun 1319 M
      Pemberontakan yang paling membahayakan adalah pemberontakan Kuti , sebab Kuti berhasil menduduki Ibukota Kerajaan . Hal ini menyebabkan Jayanegara terpaksa melarikan diri ke Desa Bedander, dibawah perlindungan pasukan Bayangkara pimpinan GajahMada .
      Setelah Raja dalam keadaan aman di Bedander, Gajah Mada secara diam - diam melakukan penyelidikan ke kota untuk mengetahui pendukung Jayanegara .Setelah diketahui  dukungan masih banyak ,Gajah Mada menyerbu ke Kota dan  berhasil menewaskan Kuti .Setelah ibukota dianggap aman Jayanegara di  bawa kembali ke Ibukota untuk melanjutkan pemerintahan .
      Berkat jasanya Gajah Mada diangkat sebagai Patih di Kahuripan . kemudian dipindahkan sebagai patih di Daha ,tahun 1321 M .
     Pemerintahan Jayanegara tidak berlangsung lama. Pada tahun 1328 M Jayanegara Wafat .Beliau dibunuh oleh seorang tabib kerajaan ,yang merupakan kaki tangan Kuti . Tabib itu bernama Tanca. Tapi Tanca pun kemudian dibunuh oleh Gajah Mada .Peristiwa ini disebut peristiwa Tanca atau Patanca .Jayanegara kemudian didarmakan di candi Senggapura ,Kapopongan .

   c .  Tribuwanatunggadewi
     Berhubung Jayanegara tidak berputra, kekuasaan jatuh ketangan Gayatri. karna Gayatri menjadi Biksuni, kekuasaan di serahkan kepada anakanya, yaitu Tribhuawanatunggadewi
     Bersama suaminya Kerta-wardana, ratu Tribuwanatunggadewi menjalankan pemerintahan. pada masa pemerintahannya, timbul pemberontakan Sadeng dan Keta pada tahun 1331M. berkat tindakan Gajah Mada pemberontakan ini berhasil di padamkan. keberhasilan ini menjadikan Gajah Mada di angkat sebagai Maha Patih. Gajah Mada mengucapkan sumpah yang di kenal "Sumpah Palapa"
     Isi Sumpah Palapa : Gaja Mada tidak akan bersenang-senang sebelum berhasil mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Hakikatnya adalah suatu tekat atau keinginan yang kuat dari Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1333M.
Dalam usahanya untuk mewujutkan cita-citanya, Gajah Mada pada tahun 1334M menguasai Bali. Kemudian, satu per satu daerah yang lain juga di kuasai, antara lain : Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatra, dan beberapa daerah di Semenanjung Malaka.

 d.    Hayam Wuruk
      Gayatri wafat pada tahun 1350M. Karena itu Tribuwanatunggadewi turun tahta. Ia digantikan oleh putranya, yaitu Hayam Wuruk dengan gelar Rajasanegara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah Majapahit mencapai puncak kejayaannya.
       Dikatakan dalam kitab Negarakertagama, bahwa pada zaman Hayam Wuruk wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas, yaitu hampir meliputi seluruh Republik Indonesia seperti sekarang ini. Satu-satunya daerah yang belum berhasil dikuasai adalah Kerajaan Sunda. Dua kali Hayam Wuruk melakukan penyerbuan tetapi selalu gagal.
Dalam upaya menguasai kerajaan Sunda, Gajah Mada menghendaki adanya perkawinan antara putri Sri Baduga Maharaja dengan Hayam Wuruk. Hal ini sekaligus sebagai tanda patuhnya raja Sunda kepada Majapahit. Keinginan tersebut justru menimbulkan perselisihan dan mendapat tantangan yang keras dari raja Kerajaan Sunda. Perselisihan tidak dapat dihindari, bahkan meningkat menjadi peperangan. Peristiwa itu terjadi di daerah Bubad pada tahun 1357M. Peristiwa ini di sebut Bubad. Dalam peristiwa itu, Sri Baduga Maharaja gugur dan putri Dyah Pitaloka bunuh diri.
       Sepeninggal Gajah Mada dan Hayam Wuruk Majapahit mengalami kemunduran. Gajah Mada meninggal tahun 1364M, sedangkan Hyam Wuruk pada tahun 1389M.

 e. Wikramawardhana
      Penggantani Hayam Wuruk adalah Wikramawardhana. Ia adalah suami Kusumawardhani ( Putri Hayam Wuruk ) permaisuri Hayam Wuruk tidak mempunyai anak laki-laki sedangakn dari selir Ia mempunyai anak laki-laki yaitu Bhrewira-bhumi. Bhrewira-bhumi telah di berikan kekuasaan di sekitar Belambangan
     Hubungan kedua saudara itu mula mula berjalan dengan baik. akan tetapi, pada tahun 1400M hubungan keduanya mulai retak. ahirnya menjadi perang saudara yang di sebut Perang Paragrek. Perang ini di menangkan oleh Wikramawardhana. Dengan terbunuhnya Bhrewira-Bhumi peristiwa ini dijadikan dasar cerita " Damarwulan-Minakjingga".
     Raja-raja Majapahit setelah Wikramawardhana antara lain :
 Suhita, tahun 1429M sampai 1444M, Kertawijaya tahun 1447M sampai 1451M, Rajasawardhana,tahun 1451M sampai 1453M. Purwawisesa tahun 1456M sampai 1466M, dan Singhawikramawardhana tahun 1466M sampai 1478M.

  Masa kemunduran Majapahit
 Kemunduran kerajaan Majapahit di sebabkan faktir faktor berikut :
  1. Tidak adanya Negarawan yang tangguh yang dapat mempertahankan kestauan wilayah yang sangat luas
  2. perang saudara yang berlarut larut antara Wikramawardhana dengan Bhrewira-Bhumi memperlemah Majapahit
  3. Banyak daerah daerah jajahan yang melepaskan diri
  4. pengaruh perkembangan agama islam,  terutama di daerah pesisir Jawa yang tidak lagi tunduk kepada Majapahit
       Karena faktor faktor diatas, sedikit demi sedikit majapahit mengalami kemunduran dan keruntuhan.