Selasa, 27 Mei 2014

Mencermati Fenomena Pilpres 2014

       Pemilihan Presiden 2014 tinggal 35 Hari lagi.Namun auranya sudah terasa hingar bingar saat ini.Pemilihan Presiden Bulan Juli yang akan datang hanya diikuti oleh 2 calon pasangan presiden dan wakil presiden.Ke duanya adalah Prabowo Subianto dan Ir.Joko Widodo ( Gubernur DKI ) sekarang .
Bila kita renungkan lebih mendalam ke dua tokoh tersebut saat ini memang tokoh terbaik yang sama- sama kuat memiliki komitmen tinggi untuk memajukan bangsanya.Karena itu banyak masyarakat Indonesia yang memberikan apresiasi tinggi kepada calon - calon tersebut.Mereka rela membentuk team suksses untuk memenangkan sang tokoh tersebut.Dibalik itu ada kekuatan - kekuatan lain yang turut menjadi penggembira.mereka adalah orang- orang yang berada pada barisan sakit hati.sebab Partai yang mereka gunakan sebagai tempat berlabuh tidak mengakomodir suaranya.Ada yang mendukung Prabowo ,ada pula yang mendukung Jokowi.
         Sementara itu dalam perjalanan Demokrasi di negeri ini belum tumbuh seperti yang diharapkan.
sebab ketika Gaung pilpres dibunyikan Kapanye Hitam terus tumbuh dan seakan - akan dibiarkan berkembang.Antara tem sukses yang satu dengan yang lain saling menyerang dan menjurus fitnahPada hal kalau ini dibiarkan akan merusak tatanan Demokrasi yang sedang kita bangun dan tidak mendidik sifatnya.
        Yang unik adalah media ikut - ikutan latah mendramatisir berita- berita yang mereka dapat.Media digunakan sebagai pembentuk opini dan pewarta itu melabrak etika atau tatanan dalam suatu pemberitaan.Media tidak lagi Independen namun menjadi corong pemberintaan dari sang pemilik alias Bos.Media tidak lagi mendidik pembacanya sebab sering menyerang lawan yang tidak disukainya.Media ikut berpesta di atas tidak keberimbangan dalam pemberitaan.Media yang semestinya menjadi pilar ke 6 dari demokrasi dikerdilkan oleh Bos.
       Hal lain yang kita cermati .Di pusat Hiruk pikuk pilpres amat terasa tapi bila kita amati di pelosok - pelosok negeri yang jauh dari perkotaan hingar - bingar itu tidak terasa .masyarakat desa dan yang lainnya adem ayem saja.Mereka tenang dan tidak ada pembicaraan di kedai, atau warung- warung kopi tentang Joko widodo dan Prabowo.Justru berita Pesepakbola Indonesia U 19 yang menjadi topiknya sebab telah bermain apik dengan mencukur Yaman 3-0.
       Kesimpulannya adalah bangsa ini masih perlu belajar lagi cara berdemokrasi yang baik,Sehingga ke depan tidak ada yang namanya barisan sakit hati bila calon yang di usungnya kalah dalam pilpres 9 Juli yang akan datang .Dus tak kalah pentingnya Media Harus kembali kepada kit-ahnya ,Obyektif,Independen dan berimbang.