Minggu, 27 Maret 2011

Anda termasuk Cowok yang mana bila ngeliat cewek lagi nangis


Tahukah kalian wahai kaum adam ,kalo sesungguhnya cewek itu gampang banget ngeluarin airmata alias menangis? .Ketika mereka sedang seperti itu terkadang cowok memberikan penilaian yang berbeda - beda.ada yang bilang cengeng lah , lebay , Jaim atau apa dah terserah agan - agan yang mau menilai .Tapi rasanya nggak fair kalo cewek aja yang harus di salahin ketika Ia sedang nangis.Nah ... sekarang anda termasuk cowok yang mana bila sedang melihat cewek lagi menangis ?.
  1. COWOK JAIM : "Plz dunk jangan bikin malu gue, masa nangis sih!"
  2. COWOK NGA SABARAN : "Hari gene masih nangis, plzzz dech!"
  3. COWOK SENSITIF : "Ikutan nangis ah...hiks...hiks..."
  4. COWOK AHLI HIPNOTIS : "Saya hitung 1,2,3...di hitungan ke-tiga anda melupakan semuanya...lupakan semuanya...lupakan...OK!
  5. COWOK KRITIS : "Ada apaan sih? siapa? kenapa? dimana? kemana? Kok bisa sih? ya udah...ambil positifnya aja lah"
  6. COWOK PASRAH : "Terserah Lo deh!!!"
  7. COWOK CUEK : "Biarin aja, paling juga ntar diam sendiri"
  8. COWOK NAIF : "Aku beliin gulali sama balon warna-warni ya?"
  9. COWOK GOMSE : Dipeluk dan dikecup seluruh muka (pelan-pelan gitu deh), Sambil berkata "if I could share ur pain .. I would"
  10. COWOK ANALIS : "Kenapa kamu menangis? Apakah kamu menangis bahagia Atau sedih? Jika bahagia, apa yang menyebabkan kamu bahagia? Jika sedih, apa yang menyebabkan kamu sedih? Sejak kapan kamu menangis? Kalo kita proyeksikan ke depan, apakah kamu akan terus menangis?"
  11. COWOK IDAMAN : "Menangislah sepuasnya di pundakku" (sambil tangannya melingkar melindungi si cewe, kadang meraba juga)
  12. COWOK TAJIR : "Gue beliin Mobil, Handphone ya?"
  13. COWOK ROMANTIS : "Bacain Puisi mau?, dinyanyiin lagu NINA BOBO ya?"
  14. COWOK HORNY : (Dibaringin di tempat tidur...de el el)
  15. COWOK BETE : (Dipeluk sambil dibisikin) "kita putus aja ya, abisnya kamu cengeng banget sih, say..."
  16. COWOK NARSIS : (Sibuk ngambil foto diri sendiri pake HP terbaru)
  17. COWOK DERMAWAN : Ngeluarin recehan sembari bilang, "May God Bless You..."
  18. COWOK KERE : "Sory nih yang, aku ga bisa beliin tissue"
  19. COWOK SANTRI : "Astagfirullah. ...tabahkan hatimu...."
  20. COWOK TULALIT : "Kamu nangis dapet bonus apa ditinggal mati sih? Hiiii...kamu bisa juga nangis yah?"
  21. COWOK MATRE : "Cewe kere Lo... nangis mulu nyusahin gue doank!"
  22. COWOK KEJAM : "Hehehehe... ini belum seberapa sayang, nanti aku bisa bikin kamu tambah sengsara sampe meraung-raung. Lebih parah lagi... mau nangis lagi?!!!"
  23. COWOK ILMIAH : "Wah...hebat ya, ternyata honey tau juga menangis, itu sehat buat bersihin mata"
  24. COWOK BANCI : "Aihhh Akikah jadi ikut sedih deh Neq...emang cowo-cowo itu pengen sedikit ditowelll biar tau rasanya kalo nangis itu bikin hidup jadi malaysiaaa(males)bow..." Trus lanjutannya..."Ini Tissuenya, tapi balikin yaa dari Lekong.... gw Neqqq"
  25. COWOK PUITIS : "Ur tears are my tears... aer matamu bagaikan sungaii bengawannn swolooooo..."
  26. COWOK ILMUAN : "Sayang, air matanya kumpulin pake tissu sebanyak mungkin, trus ditimbang volumenya untuk mengukur berapa kemampuan manusia mengeluarkan air mata dalam 1X menangis"
  27. COWOK BEGO : "Sayang, kok mata kamu keluar aer??"

Ok segini dulu yach moga aja bermanfaat bagi kalian wahai kawula muda...bisa jadi referensi tambahan so nambah pengetahuan kita .Cerrriiiiooo......................................................................

Kamis, 24 Maret 2011

Se- abrek rahasia Wanita yang harus diketahui pria

Wanita memang maklhuk yang paling mesteri di alam jagad raya ini .mereka terkadang aneh ,dan kaum adam pusing dibuatnya.Kadang begini - kadang begitu .Syangnya keunikan kaum hawa banyak yang tidak mdimengeri oleh para pria . Pada Hal andai pria - pria mau menyelami sisi pribadi seorang wanita tentu akan membuat lengket pasanganya.Nah untuk agan - agan yang hendak mengetahui rahasia wanita baca lebih lanjut yach ......
http://turanggaseta.files.wordpress.com/2009/02/wanita-cerdasalt.jpg

Memang tidak ada yang mengetahui apa isi hati setiap wanita. Apalagi isi hati kaum perempuan terkadang sulit untuk diterka. Terkadang ingin A tapi besoknya bisa berubah jadi B. Bagaimana dengan rahasia-rahasia wanita yang ada dalam hati, berikut rahasianya :

1. Bila seorang wanita mengatakan dia sedang bersedih,tetapi dia tidak meneteskan airmata,itu berarti dia sedang menangis di dalam hatinya.

2. Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya,lebih baik kamu beri dia waktu untuk menenangkan hatinya sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.

3. Wanita sulit untuk mencari sesuatu yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (karena itu banyak wanita yang patah hati bila hubungannya putus di tengah jalan).

4. Jika sorang wanita jatuh cinta dengan seorang lelaki,lelaki itu akan sentiasa ada di pikirannya walaupun ketika dia sedang dengan lelaki lain.

5. Bila lelaki yang dia cintai merenung tajam ke dalam matanya,dia akan cair seperti coklat!!

6. Wanita memang menyukai pujian tetapi selalu tidak tahu cara menerima pujian.

7. Jika kamu tidak suka dengan gadis yang menyukai kamu setengah mati,tolak cintanya dengan lembut,jangan kasar karena ada satu semangat dalam diri wanita yang kamu tak akan tahu bila dia telah membuat keputusan,dia akan melakukan apa saja.

8. Jika seorang gadis sedang menjauhkan diri darimu setelah kamu tolak cintanya,biarkan dia untuk seketika.Jika kamu masih ingin menganggap dia seorang kawan,cobalah tegur dia perlahan-lahan.

9. Wanita suka meluahkan apa yang mereka rasa.Musik,puisi,lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluahkan isi hati mereka.

10.Jangan sesekali beritahu kepada perempuan tentang apa yang membuat mereka langsung merasa tak berguna.

11.Bersikap terlalu serius bisa mematikan mood wanita.

12.Bila pertama kali lelaki yang dicintainya sedang diam memberikan respon positif,misalnya menghubunginya melalui telepon,si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat,tetapi sebenarnya dia akan berteriak senang dan tak sampai sepuluh minit,semua teman-temannya akan tahu berita tersebut.

13.Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita.Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.

14.Jika kamu menyukai sorang wanita, mulailah dengan persahabatan.Kemudian biarkan dia mengenalmu lebih dalam.

15.Jika sorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar,tinggalkan dia karena dia memang tak berminat denganmu.

16.Tetapi jika dalam waktu yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilan darimu,teruskan usahamu untuk memikatnya.

17.Jangan sesekali menebak apa yang dirasakannya.Tanya dia sendiri!!

18.Setelah sorang gadis jatuh cinta,dia akan sering bertanya-tanya mengapa aku tak bertemu lelaki ini lebih awal.

19.Kalau kamu masih mencari-cari cara yang paling romantis untuk memikat hati sorang gadis,bacalah buku-buku cinta.

20.Bila setiap kali melihat foto bersama,yang pertama dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah buah hatinya,kemudian barulah dirinya sendiri.

21.Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya!!

22.Satu ucapan ‘Hi’ saja sudah cukup menceriakan harinya.

23.Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.

24.Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata untuk menggaet kawan mereka yang paling cantik.

25.Cinta berarti kesetiaan, jujur dan kebahagiaan tanpa syarat.

26.Semua wanita menginginkan seorang lelaki yang dicintainya dengan sepenuh hati..

27.Senjata wanita adalah airmata!!

28.Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya memberi surprise buatnya (hadiah, bunga atau sekadar kata-kata romantis).Mereka akan terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai setulus hati.Dengan ini dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.

29.Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang perhatian padanya dan baik terhadapnya.So,kalau mau memikat wanita pandai-pandailah..

30. Sebenarnya mudah mengambil hati wanita kerena apa yang dia mau hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa.



Senin, 21 Maret 2011

Cara memasak Mie Instan yang benar dan menyehatkan

Siapa yang tidak suka makan mie ,? dari kalangan anak - anak hingga dewasa tentu menyukainya .Rasa yang gurih bila disantap sungguh memikat lidah banyak orang

Kalian pasti pernah masak mi instan dong.. Pastinya pernah.. Pernah gak perhatiin kenapa setiap kali masak mi, arinya berwarna kuning? Pernah gak kepikiran kenapa air mie instan itu berwarna kuning? Apa ya yang menyebabkan warna air mi itu kuning?

Gak tau kan? Ya sama ga tau juga pastinya karena apa :D
Jangankan kita sebagai konsumen, karyawan pabrik mie saja tidak semuanya tahu apa saja yang terkandung dalam mie instant tersebut. Mungkin kita bisa saja menebak yang macam-macam, tapi yang jelas, dalam mie instant memang terdapat bahan-bahan yang berbahaya, baik pada mienya sendiri maupun pada bumbu-bumbunya.

Untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi gara-gara kamu makan mie instant, mending kita antisipasi dari cara memasaknya saja. Berikut cara memasak mi instant yang sehat :

1. Rebus Air dalam Panci sampe mendidih
2. Masukin Mie Setelah air mendidik
3. Buang air rebusan mie yang pertama
Coba deh kalian perhatikan air hasil ngerebus mie pertama kali, kuning dan butek banget kan?

Masak Mi Yang Sehat

4. Masukin lagi ke dalam air dingin dan di rebus lagi untuk yang kedua
5. Angkat dan Mie Siap untuk di Hidangkan

Pendapat seorang mantan karyawan pabrik mie tentang cara memasak mie yang sehat ini :

Memang cara memasak mi yang benar adalah dengan cara tersebut. Tepung yang dipakai untuk pembuatan mie adalah tepung manildra yang kemudian di ayak sebelum dipakai. Jadi yang terpakai adalah tepung yang benar-benar bersih dan halus.

Yang membuat mie itu berwarna kuning adalah alkali, sampe sekarang pun saya tidak pernah tau apa saja yang terkandung dalam alkali tersebut karena sudah datang dalam bentuk bubuk kemudian dicampur dengan air demin yang kemudian di aduk bersama tepung tadi.

Setelah rata kemudian masuk ke mesin yang bernama doughsheet yang berfungsi untuk membuat lembaran, kemudian diteruskan ke mesin roll press untuk menipiskan lembaran tadi sampai pada ketipisan yang diinginkan. Kemudian diteruskan ke slitter untuk membuat mie menjadi meriting dan membagi lembaran tadi menjadi 6 bagian. Setelah itu mie di beri steam dengan suhu +/- 150 derajat celcius (gampangnya dikukus). Kemudian masuk ke mesin cutting untuk dipotong dan dilipat. Setelah itu ditiriskan dan dimasukkan ke cooling fan, ini berguna untuk mengeluarkan sisa minyak dan mendinginkannya sebelum di packing sehingga tidak berjamur.

Setelah itu barulah mie masuk di channelizer yang kemudian diberi bumbu oleh petugas bumbu, baru kemudian mie di packing apabila kemasan dipencet dan ternyata angin yang terdapat didalam kemasan berkurang maka mie tersebut dinyatakan tidak layak jual.

Apabila mengikuti proses pembuatan mi yang saya jelaskan di atas maka sebenarnya mie telah aman, dikarenakan ada petugas QC yang selalu melakukan pengecekan dari mulai tepung akan masuk ke mesin ayak sampai mie dikemas.

Tapi yang jadi masalah orang yang bekerja pada pabrik mie belum tentu tahu apa saja kandungan yang terdapat dalam alkali yang membuat mie berwarna kuning tersebut, hanya yang saya tau di alkali itu terdapat zat pengawetnya. Karena itu lebih aman air rebusan pertama dibuang sehingga yang tertinggal hanyalah tepung yang telah menjadi mie.

Selasa, 15 Maret 2011

Buah dari Kejujuran


Orang bilang zaman sekarang adalah zaman edan .Kalau nggak ngedan katanya ngak Kebagian.
Pernyataan tersebut sesungguhnya sebuah ungkapan kegalauan hati masyarakat banyak melihat kondisi bangsa saat ini .Banyak diantara saudara kita yang sudah tidak lagi menjadikan kejujuran sebagai panglima dalam menjalani hidup .Mereka membuat materi sebagai Idiologi .pada hal tahukan anda bahwa dengan seperti itu justru akan semakin kita menjadi tak terdidik .Nah untuk agan - agan semua yang belum terlanjur terpengaruh anda bisa menikmati kisah di bawah ini !
Pada suatu hari Raja berjalan-jalan di kebun bunga istana, dia melihat ada seorang pengawal yang kelelahan tertidur menyandar ke dinding, di wajahnya masih ada bekas linangan air mata.

Raja Ali merasa heran, pada waktu dia akan menghardik pengawal malas yang pada jam kerja ketiduran, dia berubah pikiran, dia melihat ada sepucuk surat yang terbuka terjatuh dari kantong baju pengawal ini. Karena ingin tahu, Raja memungut surat itu.

Rupanya surat ini berasal dari ibu pengawal ini, didalam surat tertulis uang yang dititipkan kepada ibunya sudah diterima sudah dibeli obat, cukup untuk dimakan beberapa hari, menyuruh anaknya jangan khawatir kepada penyakit ibunya… Setelah membaca suratnya, raja berpikir ibu pengawal ini bijaksana dan baik bagaikan sebuah kolam yang menyeyukkan hati.

Akhirnya, dari sakunya dia mengeluarkan sekantong koin emas, bersama dengan surat itu dia meletakkan kembali kedalam saku pengawalnya, kemudian membalikkan badan kembali ke istana.

Tidak berapa lama kemudian, pengawal ini terbangun dari tidurnya, merogoh kantongnya mencari surat dari ibunya, tanpa diduga dikantongnya dia menemukan sekantong koin emas, kantong yang berisi emas ini masih tersulam nama raja. Pengawal ini langsung berkeringat dingin, hatinya sangat ketakutan, didalam hatinya berpikir pasti ada orang yang ingin mencelakakannya. Demi nama baiknya, pengawal ini segera berlari ke istana menghadap raja.

Raja menyuruhnya masuk, dan bertanya, “Pengawal, ada apakah engkau ingin bertemu dengan saya?”

“Baginda terhormat, maafkan hamba, tadi hamba tidak melaksanakan tugas dengan baik, hamba tertidur. Setelah bangun hamba menemukan sekantong koin emas ini, pasti ada orang yang ingin mencelakakan hamba mencuri sekantong koin emas baginda, tolong baginda bantu selidiki.” Setelah berkata demikian dari kantongnya dia mengeluarkan kantong koin emas ini menyerahkan kepada raja Ali.

Setelah mendengar perkataannya, raja Ali tersenyum dengan akrab, “Saya lihat, engkau sangat jujur, sekantong koin emas ini adalah hasil buah dari kejujuranmu. Sekarang engkau boleh membawa pulang koin emas ini untuk mengobati penyakit ibumu, dan sampaikan salam saya kepada ibumu.”

Kejujuran adalah pancaran sinar yang keluar dari hati manusia, tidak hanya bisa menyinari diri sendiri, juga bisa menghangatkan orang lain. Seseorang jika mempunyai akal kejujuran, maka seluruh kehidupannya akan memiliki masa yang keemasan.

Rabu, 09 Maret 2011

Wanita lebih suka memposting fotonya di Facebookketimbang Pria ?


Keberadaan Situs jejaring Sosial yang satu ini memang memiliki daya tarik yang tingga bagi para Natter .Ha lini terbukti jutaan penduduk dunia banyak yang memiliki Acount tersebut .dan bahkan Konon Indonesia menempati peringkat 2 dunia dalam memanfaatkan Facebook .Banyak Pria maupun wanita memanfaatkan setiap content didalamnya untuk berinterkasi dengan kelompok sosial yang lain .umumnya mereka senang berselancar di situs itu,Facebook digunakan sebagai ajang mencari teman, tempat curhat, bahkan nampang agar lebih dikenal publik .Namun tahukah kamu menurut para peneliti pengguna /user Facebook umumnya para cewek .bahkan menurut Detik Net Cewek lebih gemar memposting fotonya di facebook ketimbang pria . kebanyakan kaum hawa, terutama yang mendasarkan harga diri dalam penampilan fisik, cenderung memposting lebih banyak foto di situs jejaring sosial.

Menurut studi ini, para wanita mengenal citra diri dan penampilan mereka dengan lebih kuat. Mereka pun menggunakan Facebook sebagai media berkompetisi untuk menarik perhatian, terutama perhatian lawan jenisnya.

Studi tersebut dilakukan akademisi di University at Buffalo, Amerika Serikat. Mereka melibatkan 311 partisipan dengan umur rata-rata 23,3 tahun. Subyek penelitian misalnya jumlah foto yang disharing dan jumlah teman yang dimiliki.

Michael A. Stefanone selaku pemimpin riset menyimpulkan bahwa wanita yang terobsesi dengan penampilan, memiliki intensitas lebih besar untuk memposting lebih banyak foto di Facebook. Namun tak demikian bagi para wanita yang harga dirinya berada di bidang lain.
Partisipan yang harga dirinya misalnya berasal dari kompetensi akademis, atau berbasis cinta dan dukungan dari keluarga menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari perhatian online," ucap Stefanone .
Riset berbau ilmu psikologi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Cyberpsychology. Setuju dengan kesimpulannya?

Selasa, 08 Maret 2011

Atmosfer


Pokok - Pokok Materi

1 . Pengertian Atmosfer 2 . Sifat - sifat Atmosfer 3 . Unsur - unsur Udara dalam Atmosfer 4 . Lapisan - Lapisan Atmosfer

A. Pengertian Atmosfer : adalah lapisan lapisan gas yang melingkupi sebuah planet termasuk Bumi
Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Atmosfer tersusun oleh:

  • Nitrogen (N_2, 78 \%)
  • Oksigen (O_2, 21 \%)
  • Argon (Ar, 1 \%)
  • Air (H_2O, 0-7 \%)
  • Ozon (O, 0-0.01 \%)
  • Karbondioksida (CO_2, 0.01-0.1 \%

Lapisan - lapisan Atmosfer

Troposfer


Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Dan Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,6 derajat celcius . Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan , musim salju ,kemarau dsb .

Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.

Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.


Stratosfer


Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.

Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.


Mesosfer

Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.

Termosfer


Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.

Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi disini. Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir

Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir) – Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :

1. Lapisan Udara Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C .

2. Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.

3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .

Eksosfer

Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal

Senin, 07 Maret 2011

Pengendalian Sosial

Pokok - Pokok Materi
1 Pengertian Pengendalian Sosial
2 Jenis - Jenis Pengendalian Sosial
3 Penyebab manusia melakukan rindakan menyimpang
4 cara dan fungsi pengendalian sosial

A. Arti Definisi / Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial adalah merupakan suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.

B. Macam-Macam / Jenis-Jenis Cara Pengendalian Sosial

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat :

1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.

2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.

3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contoh seperti main hakim sendiri.


A. PENGENDALIAN SOSIAL
Dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang semua anggota masyarakat bersedia menaati aturan yang berlaku, hampir bisa dipastikan kehidupan bermasyarakat akan bisa berlangsung dengan lancar dan tertib. Tetapi, berharap semua anggota masyarakat bisa berperilaku selalu taat, tentu merupakan hal yang mahal. Di dalam kenyataan, tentu tidak semua orang akan selalu bersedia dan bisa memenuhi ketentuan atau aturan yang berlaku dan bahkan tidak jarang ada orang-orang tertentu yang sengaja melanggar aturan yang berlaku untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Secara rinci, beberapa faktor yang menyebabkan warga masyarakat berperilaku menyimpang dari norma-norma yang berlaku adalah sebagai berikut ( Soekanto, 181:45)
1. Karena kaidah-kaidah yang ada tidak memuaskan bagi pihak tertentu atau karena tidah memenuhi kebutuhan dasarnya.
2. Karena kaidah yang ada kurang jelas perumusannya sehingga menimbulkan aneka penafsiran dan penerapan.
3. Karena di dalam masyarakat terjadi konflik antara peranan-peranan yang dipegang warga masyarakat, dan
4. Karena memang tidak mungkin untuk mengatur semua kepentingan warga masyarakat secara merata.
Pada situasi di mana orang memperhitungkan bahwa dengan melanggar atau menyimpangi sesuatu norma dia malahan akan bisa memperoleh sesuatu reward atau sesuatu keuntungan lain yang lebih besar, maka di dalam hal demikianlah enforcement demi tegaknya norma lalu terpaksa harus dijalankan dengan sarana suatu kekuatan dari luar. Norma tidak lagi self-enforcing (norma-norma sosial tidak lagi dapat terlaksana atas kekuatannya sendiri ), dan akan gantinya harus dipertahankan oleh petugas-petugas kontrol sosial dengan cara mengancam atau membebankan sanksi-sanksi kepada mereka-mereka yang terbukti melanggar atau menyimpangi norma.
Apabila ternyata norma-norma tidak lagi self-enforcement dan proses sosialisasi tidak cukup memberikan efek-efek yang positif, maka masyarakat – atas dasar kekuatan otoritasnya – mulai bergerak melaksanakan kontrol sosial (social control).
Menurut Soerjono Soekanto, pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.
Obyek (sasaran) pengawasan sosial, adalah perilaku masyarakat itu sendiri. Tujuan pengawasan adalah supaya kehidupan masyarakat berlangsung menurut pola-pola dan kidah-kaidah yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, pengendalian sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk mengarahkan seseorang. Juga pengendalian sosiap pada dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
1. Sistem mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma.
2. Sistem mengajak bertujuan mengarahkan agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma, dan tidak menurut kemauan individu-individu.
3. Sistem memaksa bertujuan untuk mempengaruhi secara tegas agar seseorang bertindak sesuai dengan norma-norma. Bila ia tidak mau menaati kaiah atau norma, maka ia akan dikenakan sanksi.
Dalam pengendalian sosial kita bisa melihat pengendalian sosial berproses pada tiga pola yakni :
1. Pengendalian kelompok terhadap kelompok
2. Pengendalian kelompok terhadap anggota-anggotanya
3. Pengendalian pribadi terhadap pribadi lainnya.

B. JENIS-JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian sosial dimaksudkan agar anggota masyarkat mematuhi norma-norma sosial sehingga tercipta keselarasan dalam kehidupan sosial. Untuk maksud tersebut, dikenal beberapa jenis pengendalian. Penggolongan ini dibuat menurut sudut pandang dari mana seseorang melihat pengawasan tersebut.
a. Pengendalian preventif merupakan kontrol sosial yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran atau dalam versi ”mengancam sanksi” atau usaha pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan terhadap norma dan nilai. Jadi, usaha pengendalian sosial yang bersifat preventif dilakukan sebelum terjadi penyimpangan.
b. Pengendalian represif ; kontrol sosial yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran dengan maksud hendak memulihkan keadaan agar bisa berjalan seperti semula dengan dijalankan di dalam versi “menjatuhkan atau membebankan, sanksi”. Pengendalian ini berfungsi untuk mengembalikan keserasian yang terganggu akibat adanya pelanggaran norma atau perilaku meyimpang. Untuk mengembalikan keadaan seperti semula, perlu diadakan pemulihan. Jadi, pengendalian disini bertujuan untuk menyadarkan pihak yang berperilaku menyimpang tentang akibat dari penyimpangan tersebut, sekaligus agar dia mematuhi norma-norma sosial.
c. Pengendalian sosial gabungan merupakan usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial (represif). Usaha pengendalian dengan memadukan ciri preventif dan represif ini dimaksudkan agar suatu perilaku tidak sampai menyimpang dari norma-norma dan kalaupun terjadi penyimpangan itu tidak sampai merugikan yang bersangkutan maupun orang lain.
d. Pengendalian resmi (formal) ialah pengawasan yang didasarkan atas penugasan oleh badan-badan resmi, misalnya negara maupun agama.
e. Pengawasan tidak resmi (informal) dilaksanakan demi terpeliharanya peraturan-peraturan yang tidak resmi milik masyarakat. Dikatakan tidak resmi karena peraturan itu sendiri tidak dirumuskan dengan jelas, tidak ditemukan dalam hukum tertulis, tetapi hanya diingatkan oleh warga masyarakat.
f. Pengendalian institusional ialah pengaruh yang datang dari suatu pola kebudayaan yang dimiliki lembaga (institusi) tertentu. Pola-pola kelakuan dan kiadah-kaidah lembaga itu tidak saja mengontrol para anggota lembaga, tetapi juga warga masyarakat yang berada di luar lembaga tersebut.
g. Pengendalian berpribadi ialah pengaruh baik atau buruk yang datang dari orang tertentu. Artinya, tokoh yang berpengaruh itu dapat dikenal. Bahkan silsilah dan riwayat hidupnya, dan teristimewa ajarannya juga dikenal.

C. CARA DAN FUNGSI PENGENDALIAN SOSIAL
Pengendalian sosial dapat dilaksanakan melalui :
1. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan agar anggota masyarkat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa paksaan. Usaha penanaman pengertian tentang nilai dan norma kepada anggota masyarakat diberikan melakui jalur formal dan informal secara rutin.
2. Tekanan Sosial
Tekanan sosial perlu dilakukan agar masyarakat sadar dan mau menyesuaikan diri dengan aturan kelompok. Masyarakat dapat memberi sanksi kepada orang yang melanggar aturan kelompok tersebut.
Pengendalian sosial pada kelompok primer (kelompok masyarkat kecil yang sifatnya akrab dan informal seperti keluarga, kelompok bermain, klik ) biasanya bersifat informal, spontan, dan tidak direncanakan, biasanya berupa ejekan, menertawakan, pergunjingan (gosip) dan pengasingan.
Pengendalian sosial yang diberikan kepada kelompok sekunder (kelompok masyarkat yang lebih besar yang tidak bersifat pribadi (impersonal) dan mempunyai tujuan yang khusus seperti serikat buruh, perkumpulan seniman, dan perkumpulan wartawan ) lebih bersifat formal. Alat pengendalian sosial berupa peraturan resmi dan tata cara yang standar, kenaikan pangkat, pemberian gelar, imbalan dan hadiah dan sanksi serta hukuman formal.
3. Kekuatan dan kekuasaan dalam bentuk peraturan hukum dan hukuman formal
Kekuatan da kekuasaan akan dilakukan jika cara sosialisasi dan tekanan sosial gagal. Keadaan itu terpaksa dipergunakan pada setiap masyarakat untuk mengarahkan tingkah laku dalam menyesuaikan diri dengan nilai dan norma sosial.

Disamping cara di atas juga agar proses pengendalian berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan, perlu dberlakukan cara-cara tertentu sesuai dengan kondisi budaya yang berlaku.
a. Pengendalian tanpa kekerasan (persuasi); bisasanya dilakukan terhadap yang hidup dalam keadaan relatif tenteram. Sebagian besar nilai dan norma telah melembaga dan mendarah daging dalam diri warga masyarakat.
b. Pengendalian dengan kekerasan (koersi) ; biasanya dilakukan bagi masyarakat yang kurang tenteram, misalnya GPK (Gerakan Pengacau Keamanan).
Jenis pengendalian dengan kekerasan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni kompulsi dan pervasi.
1) Kompulsi (compulsion) ialah pemaksaan terhadap seseorang agar taat dan patuh tehadap norma-norma sosial yang berlaku.
2) Pervasi ( pervasion ) ialah penanaman norma-norma yang ada secara berulang -ulang dengan harapan bahwa hal tersebut dapat masuk ke dalam kesadaran seseorang. Dengan demikian, orang tadi akan mengubah sikapnya. Misalnya, bimbingan yang dilakukan terus menerus.

2. Fungsi Pengendalian Sosial
Koentjaraningrat menyebut sekurang-kurangnya lima macam fungsi pengendalian sosial, yaitu :
a. Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma.
b. Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma.
c. Mengembangkan rasa malu
d. Mengembangkan rasa takut
e. Menciptakan sistem hukum

Kontrol sosial – di dalam arti mengendalikan tingkah pekerti-tingkah pekerti warga masyarakat agar selalu tetap konform dengan keharusan-keharusan norma-hampir selalu dijalankan dengan bersarankan kekuatan sanksi (sarana yang lain:pemberian incentive positif). Adapun yang dimaksud dengan sanksi dalam sosiologi ialah sesuatu bentuk penderitaan yang secara sengaja dibebankan oleh masyarakat kepada seorang warga masy arakat yang terbukti melanggar atau menyimpangi keharusan norma sosial, dengan tujuan agar warga masyarakat ini kelak tidak lagi melakukan pelanggaran dan penyimpangan terhadap norma tersebut.
Ada tiga jenis sanksi yang digunakan di dalam usaha-usaha pelaksanaan kontrol sosial ini, yaitu :
1. Sanksi yang bersifat fisik,
2. Sanksi yang bersifat psikologik, dan
3. Sanksi yang bersifat ekonomik.
Pada praktiknya, ketiga jenis sanksi tersebut di atas itu sering kali terpaksa diterapkan secara bersamaan tanpa bisa dipisah-pisahkan, misalnya kalau seorang hakim menjatuhkan pidana penjara kepada seorang terdakwa; ini berarti bahwa sekaligus terdakwa tersebut dikenai sanksi fisik (karena dirampas kebebasan fisiknya), sanksi psikologik (karena terasakan olehnya adanya perasaan aib dan malu menjadi orang hukuman), dan sanksi ekonomik ( karena dilenyapkan kesempatan meneruskan pekerjaannya guna menghasilkan uang dan kekayaan ).
Sementara itu, untuk mengusahakan terjadinya konformitas, kontrol sosial sesungguhnya juga dilaksanakan dengan menggunakan incentive-incentive positif yaitu dorongan positif yang akan membantu individu-individu untuk segera meninggalkan pekerti-pekertinya yang salah, Sebagaimana halnya dengan sanksi-sanksi, pun incentive itu bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Incentive yang bersifat fisik;
2. Incentive yang bersifat psikologik; dan
3. Incentive yang bersif ekonomik.
Incentive fisik tidaklah begitu banyak ragamnya, serta pula tidak begitu mudah diadakan. Pun, andaikata bisa diberikan, rasa nikmat jasmaniah yang diperoleh daripadanya tidaklah akan sampai seekstrem rasa derita yang dirasakan di dalam sanksi fisik. Jabatan tangan, usapan tangan di kepala, pelukan, ciuman tidaklah akan sebanding dengan ekstremitas penderitaan sanksi fisik seperti hukuman cambuk, hukuman kerja paksa, hukuman gantung dan lain sebagainya. Bernilai sekadar sebagai simbol, kebanyakan incentive fisik lebih tepat dirasakan sebagai incentive psikologik. Sementara itu, disamping incentive fisik dan psikologik tidak kalah pentingnya adalah incentive ekonomik. Incentive ekonomik kebanyakan berwujud hadiah-hadiah barang atau ke arah penghasilan uang yang lebih banyak.

Apakah kontrol sosial itu selalu cukup efektif untuk mendorong atau memaksa warga masyarakat agar selalu conform dengan norma-norma sosial (yang dengan demikian menyebabkan masyarakat selalu berada di dalam keadaan tertib ) ? Ternyata tidak. Usaha-usaha kontrol sosial ternyata tidak berhasil menjamin terselenggaranya ketertiban masyarakat secara mutlak, tanpa ada pelanggaran atau penyimpangan norma-norma sosial satu kalipun.
Ada lima faktor yang ikut menentukan sampai seberapa jauhkah sesungguhnya sesuatu usaha kontrol sosial oleh kelompok masyarakat itu bisa dilaksanakan secara efektif, yaitu :
1. Menarik-tidaknya kelompok masyarakat itu bagi warga-warga yang bersangkutan ;
2. Otonom-tidaknya kelompok masyarakat itu;
3. Beragam-tidaknya norma-norma yang berlaku di dalam kelompok itu,
4. Besar-kecilnya dan bersifat anomie-tidaknya kelompok masyarakat yang bersangkutan; dan
5. Toleran-tidaknya sikap petugas kontrol sosial terhadap pelanggaran yang terjadi.

1. Menarik-Tidaknya Kelompok Masyarakat Itu Bagi Warga yang Bersangkutan.
Pada umumnya, kian menarik sesuatu kelompok bagi warganya, kian besarlah efektivitas kontrol sosial atas warga tersebut, sehingga tingkah pekerti-tingkah pekerti warga itu mudah dikontrol conform dengan keharusan-keharusan norma yang berlaku. Pada kelompok yang disukai oleh warganya, kuatlah kecendrungan pada pihak warga-warga itu untuk berusaha sebaik-baiknya agar tidak melanggar norma kelompok. Norma-norma pun menjadi self-enforcing. Apabila terjadi pelanggaran, dengan mudah si pelanggar itu dikontrol dan dikembalikan taat mengikuti keharusan norma. Sebaliknya, apabila kelompok itu tidak menarik bagi warganya, maka berkuranglah motif pada pihak warga kelompok untuk selalu berusaha menaati norma-norma sehingga karenanya-bagaimanapun juga keras dan tegasnya kontrol sosial dilaksanakan-tetaplah juga banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

2. Otonom-Tidaknya Kelompok Masyarakat Itu.
Makin otonom suatu kelompok, makin efektiflah kontrol sosialnya, dan akan semakin sedikitlah jumlah penyimpangan-penyimpangan dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di atas norma-norma kelompok. Dalil tersebut diperoleh dari hasil studi Marsh.
Penyelidikan Marsh ini dapat dipakai sebagai landasan teoritis untuk menjelaskan mengapa kontrol sosial efektif sekali berlaku di dalam masyarakat-masyarakat yang kecil-kecil dan terpencil; dan sebaliknya mengapa di dalam masyarakt kota besar-yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok sosial besar maupun kecil itu – kontrol sosial bagaimanapun juga kerasnya dilaksanakan tetap saja kurang efektif menghadapi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

3. Beragam-Tidaknya Norma-norma yang Berlaku di dalam Kelompok Itu
Makin beragam macam norma-norma yang berlaku dalam suatu kelompok-lebih-lebih apabila antara norma-norma itu tidak ada kesesuaian, atau apabila malahan bertentangan-maka semakin berkuranglah efektivitas kontrol sosial yang berfungsi menegakkannya. Dalil ini pernah dibuktikan di dalam sebuah studi eksperimental yang dilakukan oleh Meyers.
Dihadapkan pada sekian banyak norma-norma yang saling berlainan dan saling berlawanan, maka individu-individu warga masyarakat lalu silit menyimpulkan adanya sesuatu gambaran sistem yang tertib, konsisten, dan konsekuen. Pelanggaran atas norma yang satu (demi kepentingan pribadi) sering kali malahan terpuji sebagai konformitas yang konsekuen pada norma yang lainnya. Maka, dalam keadaan demikian itu, jelas bahwa masyarakat tidak akan mungkin mengharapkan dapat terselenggaranya kontrol sosial secara efektif.

4. Besar-Kecilnya dan Bersifat Anomie-Tidaknya Kelompok Masyarakat yang Bersangkutan
Semakin besar suatu kelompok masyarakat, semakin sukarlah orang saling mengidentifikasi dan saling mengenali sesama warga kelompok. Sehingga, dengan bersembunyi di balik keadaan anomie (keadaan tak bisa saling mengenal), samakin bebaslah individu-individu untuk berbuat “semaunya”, dan kontrol sosialpun akan lumpuh tanpa daya.
Hal demikian itu dapat dibandingkan dengan apa yang terjadi pada masyarakat-masyarakat primitif yang kecil-kecil, di mana segala interaksi sosial lebih bersifat langsung dan face-to-face. Tanpa bisa bersembunyi di balik sesuatu anomie, dan tanpa bisa sedikit pun memanipulasi situasi heterogenitas norma, maka warga masayarakat di dalam masyarakat-masyarakat yang kecil-primitif itu hampir-hampir tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari kontrol sosial. Itulah sebabnya maka kontrol sosial di masyarakat primitif itu selalu terasa amat kuatnya, sampai-sampai suatu kontrol sosial yang informal sifatnya-seperti ejekan dan sindiran-itu pun sudah cukup kuat untuk menekan individu-individu agar tetap memerhatikan apa yang telah terlazim dan diharuskan.

5. Toleran-Tidaknya Sikap Petugas Kontrol Sosial Terhadap Pelanggaran yang Terjadi
Sering kali kontrol sosial tidak dapat terlaksana secara penuh dan konsekuen, bukan kondisi-kondisi objektif yang tidak memungkinkan, melainkan karena sikap toleran (menenggang) agen-agen kontrol sosial terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Mengambil sikap toleran, pelaksana kontrol sosial itu sering membiarkan begitu saja sementara pelanggar norma lepas dari sanksiyang seharusnya dijatuhkan.
Adapun toleransi pelaksana-pelaksana kontrol sosial terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi umumnya tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut :
a. Ekstrim-tidaknya pelanggaran norma itu;
b. Keadaan situasi sosial pada ketika pelanggaran norma itu terjadi;
c. Status dan reputasi individu yang ternyata melakukan pelanggaran; dan
d. Asasi-tidaknya nilai moral-yang terkandung di dalam norma-yang terlanggar.

Kontrol atau pengendalian sosial mengacu kepada berbagai alat yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk mengembalikan anggota-anggota yang kepala batu ke dalam relnya. Tidak ada masyarakat yang bisa berjalan tanpa adanya kontrol sosial.
Bentuk kontrol sosial atau cara-cara pemaksaan konformitas relatif beragam. Cara pengendalian masyarakat dapat dijalankan dengan cara persuasif atau dengan cara koersif. Cara persuasif terjadi apabila pengendalian sosial ditekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing, sedangkan cara koersif tekanan diletakkan pada kekeraan atau ancaman dengan mempergunakan atau mengandalkan kekuatan fisik. Menurut Soekanto (1981;42) cara mana yang lebih baik senantiasa tergantung pada situasi yang dihadapi dan tujuan yang hendak dicapai, maupun jangka waktu yang dikehendaki.

Di dalam masyarakat yang makin kompleks dan modern, usaha penegakan kaidah sosial tidak lagi bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kesadaran warga masyarakat atau pada rasa sungkan warga masyarakat itu sendiri. Usaha penegakan kaidah sosial di dalam masyarakat yang makin modern, tak pelak harus dilakukan dan dibantu oleh kehadiran aparat petugas kontrol sosial.
Di dalam berbagai masyarakat, beberapa aparat petugas kontrol sosial yang lazim dikenal adalah aparat kepolisian, pengadilan, sekolah, lembaga keagamaan, adat, tokoh masyarakat-seperti kiai-pendeta-tokoh yang dituakan, dan sebagainya.

Diarikan dari : “Berkenalan dengan Sosiologi, M. Sitorus”
“Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, J.dwi Narwoko-Bagong Suyatno (ed.)“

Minggu, 06 Maret 2011

Beberapa alasan kenapa remaja berpacaran


Banyak orang bilang  masa  remaja  adalah  masa yang  paling indah .Pernyataan ini  secara  turun - temurun  kemudian  menginspirasi  kaum muda  untuk berbuat  sesuka hatinya . Menurut mereka selagi masih muda akan mencari pengalaman  sebanyak - banyaknya atau memberi  warna tersendiri dalam hidupnya agar kelak kemudian hari dapat bercerita lebih kepada generasi di bawahnya .Salah satu aktivitas yang remaja umumnya tidak terlupakan adalah berpacaran .Ketika mereka mengetahui si A telah memiliki pacar maka ia terinspirasi untuk meniru apa yang dilakukan temannya yaitu mendapatkan pacar .Ketika mereka menilai berpaaran itu indah maka Ia akan segera menirunya .Melalui pengamatan lebih lanjut inilah alasan kenapa remaja umumnya antusias berpacaran :

1. Untuk membuktikan ada yang mau
Dengan mepunyai pacar menandakan seorang remaja tersebut ada yang mencintainya.

2. Untuk membuktikan bahwa ia normal
Remaja yang mempunyai pacar lawan jenis dianggap sebagai remaja yang normal alias tidak memiliki kelainan

3. Untuk motivasi belajar
Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai motivasi untuk meningkatkan beajarnya.

4. Ikut trend
Wah, pacaran koq biar nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti ini, menjalin hubungan agar tidak ketinggalan zaman di ere remaja sekarang.

5. Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam bepergian salah satunya dengan mengajak si do'i jalan bareng. Alasan ini juga mendukung sebab-sebab remaja mempunyai pacar.

6. Untuk membuktikan bahwa dia cakep
Remaja yang telah mempunyai pacar mungkin merasa cakep dengan bukti ada yang mencintainya

7. Untuk membuktikan bahwa dia sudah mengenal cinta
Yang terakhir adalah untuk membuktikan bahwa remaja tersebut sudah baligh dan sudah mengenal cinta.

Nah itulah alasan kenapa remaja pada berpacaran .Kalau anda merasa Remaja alasan mana yang anda gunakan