Jumat, 24 Februari 2012

Cara terbaik mengakhiri pembicaraan yang membosankan

Rambut boleh sama hitamnya , tapi kepribadian seseorang jelas berbeda antara satu dengan yang lainnya .Begitulah ungkapan yang sering terdengar di telinga banyak orang .Mungkin anda termasuk orang yang intens dalam berkomunikasi baik dengan relasi atau teman sejawat .Terkadang dalam pembicaraan terkesan cair dan menyenangkan ,namun lama kelamaan dialog tadi kemudian terasa membosankan dan anda ingin segera beranjak dari tempat duduk guna mengakhiri pembicaraan tersebut .
Seperti dilansir The Grindstone, beberapa ahli dalam berkarir mengungkapkan cara terbaik yang dapat membantu Anda mengakhiri pembicaraan dengan relasi.

1. Tetap Santai
eorang ahli komunikasi yang juga pimpinan di Roshini Performance Group, Roshini Rajkumar mengatakan jika Anda tetap santai untuk berpamitan atau mengakhiri pembicaraan, maka semuanya akan berjalan dengan lancar tanpa perlu memberikan alasan mengapa Anda harus pergi dan mengakhiri pembicaraan tersebut.

2. Tunggu Adanya Jeda
Menurut Regina Barr, Pendiri dan CEO RedLadder, jika topik yang dibicarakan antara Anda dengan relasi sudah begitu membosankan, sebaiknya tunggu adanya jeda disela-sela pembicaraan tersebut. Saat jeda tersebut, Anda dapat mempunyai kesempatan untuk mengakhirinya dengan sopan tanpa harus memotong saat relasi Anda sedang berbicara. Misalnya dengan menjulurkan tangan untuk bersalaman sambil tersenyum dan mengatakan 'senang sekali bertemu dengan Anda, sampai ketemu lagi'.

3. Jujur
Seorang perekrut dari AccountSource, John Gouthro, Jr mengatakan Anda bisa saja langsung berkata jujur. Misalnya dengan mengatakan, "Maafkan saya. Saya tahu kita seharusnya bicara lebih banyak. Ini kartu nama saya, sangat menyenangkan bertemu dengan Anda. Saya berharap bisa berbincang-bincang di lain waktu." Kalimat tersebut dapat membantu Anda terlepas dari situasi yang membuat Anda canggung. Hal ini sangat efektif karena selain jujur​​ dan sederhana, relasi Anda pun akan mengerti bahwa pada Anda tengah sibuk dengan pekerjaan.

4. Mengatakan Ingin ke Toilet
Menurut pakar karir, Hector Cisneros, salah satu alasan untuk mengakhiri pembicaraan yang membosankan yaitu dengan mengatakan ingin ke toilet. Misalnya dengan berkata "Maaf, apakah Anda tahu di mana kamar kecil?" dengan begitu Anda dapat keluar dari perangkap pembicaraan yang membosankan tersebut.

5. Katakan Ada Janji Bertemu Orang Lain

Seorang Psikologi Klinis, Nancy Irwin mengatakan cara profesional untuk dapat keluar dari percakapan apapun yaitu dengan menjabat tangan seseorang, melihat matanya dan berkata "Maaf memotong pembicaraan ini, mungkin kita bisa lanjutkan di lain waktu karena saya ada janji bertemu dengan orang".

6. Mengalihkan Perhatian ke Orang Lain
Rachel Dotson dari ZipRecruiter mengatakan untuk mengakhiri pembicaraan Anda bisa mencoba mengalihkan perhatiannya pada orang yang memang dia tuju. Misalnya dengan mencoba memperkenalkan dia pada orang yang memang dibutuhkannya. Sehingga di saat Anda sedang berbicara dengan relasi, kemudian merasa canggung untuk mengakhirinya, Anda dapat mengatakan, "sudah bertemu dengan rekan saya belum? Kalian harus bertemu, dia orang yang tepat. Ayo kita cari dia."

7. Memberikan Pujian
Memberikan pujian saat mengakhiri suatu percakapan juga dapat dilakukan. Sebagai contoh, "Saya suka pandangan Anda mengenai industri ini". Pujian yang baik dapat membuat relasi Anda senang sehingga Anda dapat mengakhiri pembicaraan tanpa ada perasaan tidak enak.

8. Katakan Bahwa Anda Sedang Sibuk
Saat seorang relasi yang Anda tahu tidak tertarik untuk bicara dengannya, mengajak bertemu cobalah saran dari ahli karir Erik Deckers. Katakan pada orang tersebut Anda benar-benar sibuk selama dua pekan ke depan. Kalau memang dia benar-benar butuh bicara dengan Anda, dia pasti akan menghubungi lagi.

9. Berpura-pura Ada Panggilan Telepon
Salah satu strategi yang dapat membantu Anda mengakhiri suatu pembicaraan yaitu dengan berpura-pura menerima panggilan telepon. Secara otomatis, relasi Anda akan menghargainya dan pembicaraan tersebut akan berakhir.

10. Menawarkan Bantuan
Menurut Alan Guinn, seorang Managing Director dan CEO dari Grup Konsultasi Guinn, sebelum memutuskan untuk mengakhiri suatu pembicaraan dengan relasi, sebaiknya Anda menawarkan bantuan. Misalnya dengan mengatakan "Beritahu saja, apa yang bisa saya bantu?". Kalimat tersebut membuat relasi Anda merasa dihargai.

Nah pembaca yang budiman selamat mecoba semoga bermanfaat .

Kamis, 09 Februari 2012

Kerajaan - Kerajaan Hindu - Buddha di Indonesia

Standart Kompetensi
5.  Memahami perkembangan masyarakat sejak masa  Hindu Budha sampai masa colonial Belanda.
Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat ,kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu Budha serta 
     peninggalan – peninggalannya

    Tujuan  Pembelajaran
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 
1.       Mendeskripsikan masuk dan bekembangnya Agama Hindu Budha di Indonesia.
2.       Menunjukkan pada peta daerah – daerah yang dipengaruhi unsure Hindu Budha di Indonesia
3.       Menyusun kronologi perkembangan kerajaan Hindu Budha di berbagai wilayah Indonesia.
4.       Mengidentifikasi dan memberi contoh  peninggalan – peninggalan sejarah kerajaan yang bercorak Hindu Budha di berbagai daerah.
5.       Menunjukkan tempat – tempat peninggalan Kerajaan Hindu Budha pada peta.

Materi Pembelajaran
Kerajaan Kutai
Salah satu yupa dengan inskripsi, kini di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta






































Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia .Berdiri sekitar abad 5 ,terletak di Desa Muarakaman Tepi sungai Mahakam ,Kalimantar Timur .
Sumber sejarah yang dapat mengungkapkan keberadaan kerajaan tersebut adalah Yupa Prasasti .
Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.

Mulawarman

Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kundungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Kundungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kundungga sendiri diduga belum menganut agama Budha.

Aswawarman

Aswawarman mungkin adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.
Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurangnya komunikasi dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.

Berakhir

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Nama-Nama Raja Kutai

Peta Kecamatan Muara Kaman
  1. Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman
  2. Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
  3. Maharaja Mulawarman
  4. Maharaja Marawijaya Warman
  5. Maharaja Gajayana Warman
  6. Maharaja Tungga Warman
  7. Maharaja Jayanaga Warman
  8. Maharaja Nalasinga Warman
  9. Maharaja Nala Parana Tungga
  10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  11. Maharaja Indra Warman Dewa
  12. Maharaja Sangga Warman Dewa
  13. Maharaja Candrawarman
  14. Maharaja Sri Langka Dewa
  15. Maharaja Guna Parana Dewa
  16. Maharaja Wijaya Warman
  17. Maharaja Sri Aji Dewa
  18. Maharaja Mulia Putera
  19. Maharaja Nala Pandita
  20. Maharaja Indra Paruta Dewa
  21. Maharaja Dharma Setia

Lain-lain

Nama Maharaja Kundungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India.Sementara putranya yang bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya Hindu.Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari bahasa Sangsekerta.Kata itu biasanya digunakan untuk ahkiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selata