Rabu, 02 April 2014

Hiruk Pikuk Survey menjelang Pemilu

     
  Indonesia pada tahun ini memiliki 2 hajat politik besar yang menyedot perhatian dalam negeri maupun luar negeri. Ke dua gawe tersebut adalah pemilihan umum untuk calon anggota Legeslatif,yang akan dilaksanakan 9 April 2014 dan pemilihan Presiden 9 Juli 2014 .Hingar - bingar gawe politik itu diwarnai  munculnya  2 tokoh fenomenal yang menjadi tranding topik disetiap pemberitaan di Media cetak ,maupun elektronik .Merka sering menjadi bahan pembicaraan banyak pihak .Yang dimaksud ke 2 tokoh itu adalah Joko Widodo ,selaku gubernur DKI dan Prabowo Subiyanto ,yakni mantan Danjen Kopasus era 90-an. sebab mereka adalah putra terbaik bangsa yang digadang - gadang menjadi RI 1 alias presiden untuk menggantikan Susilo Bambang Yudoyono yang akan berakhir masa jabatannya Oktober 2014 nanti.
       Jauh - jauh hari Lembaga survey mencari tokoh yang layak memimpin negeri ini ke depan melalui Reaserch  dengan rentang waktu beberapa saat. Hasil dari survey tersebut menempatkan Gubernur DKI,Joko Widodo - lah yang selalu nomor 1 dan perolehan pollingnya tertingi diantara tokoh - tokoh yang lain yang digunakan sebagai sampel penelitiannya. Setelah hasil survey diumumkan ke publik  nampaknya banyak partai yang kebakaran jenggot karena tokoh yang akan dijagokan dalam pilpres nanti keok elektabilitasnya dibandingkan Jokowi.Sehingga muncullah beberapa survey bayaran untuk membentuk opini publik seolah - olah partainya dan calon presiden yang akan diusungnya nanti adalah yang terbaik diantara yang lain.

       Kredibilitas hasil survey banyak yang diamini semua pihak ada yang percaya dan sedikit kelompok masyarakat yang tidak percaya.Dari hasil survey tersebut ternyata bisa menggiring opini masyarakat dan rakyat secara cepat menetapkan pilihaannya bahwa yang akan dijagokan nanti adalah tokoh sebagaimana hasil research yang dilakukan oleh lembaga survey itu.Mereka yakin bahwa tokoh itulah yang dimaksudkan. Namun dengan munculnya lembaga - lembaga survey bayaran ternyata juga berimbas pada tergerusnya kepercayaan publik kepada lembaga itu.Pertanyaannya adalah kenapa beberapa lembaga survey tidak mengedepankan kejujuran ilmiah dan memilih duit dari sang penyandang dana .
        Hiruk pikuk lembaga survey yang bermunculan dengan penyajian data yang tidak logis itu membuat gusar oleh Lembaga Pemilihan Umum ,atau KPU.Sehingga lembaga yang satu itu membuat beberapa aturan tentang pelasanaak survey yang terkait dengan penghitungan hasil suara nantinya. Sebab dikawatirkan apa yang dilakukan oleh Lembaga survey itu justru semakin memperkeruh suasana.Lalu pertanyaannya adalah seberapa manfaat lembaga survey itu untuk publik?pada hal diantara mereka ada yang dibayar oleh penyandang dana untuk melakukan hal yang diinginkan sang Bos tersebut.Apakah masyarakat Indonesia akan menjadi cerdas dalam memilih wakil- wakilnya atau pemimpin yang dikehendaki ?.
       Dari akhir tulisan ini yang jelas Keberadaan lembaga survey adalah menambah warna dan rasa dalam penyelenggaraan pemilu nanti .Soal Keobeyektifan hasil penelitiannya agar rakyat yang menilainya.Yang penting mari kita secara bersama - sama menjadikan Negeri ini lebih makmur dan sejahtera ,angka kemiskinan bisa ditekan dan Indonesia bebas dari cengkerama Kapitalisme yang menyesatkan itu.